Iran telah berjanji untuk membalas setelah menuduh Israel mengebom kompleks kedutaan besarnya di Suriah pada hari Senin, yang merupakan peningkatan mematikan ketegangan regional terkait perang di Gaza yang sekali lagi tampaknya meningkatkan risiko konflik Timur Tengah yang lebih luas. Serangan udara tersebut menghancurkan gedung konsulat di ibu kota Damaskus, menewaskan sedikitnya tujuh pejabat termasuk Mohammed Reza Zahedi, seorang komandan tertinggi Garda Revolusi (IRGC) elit Iran, dan komandan senior Mohammad Hadi Haji Rahimi, menurut Kementerian Luar Negeri Iran. Setidaknya 6 warga Suriah juga tewas, televisi pemerintah Iran melaporkan pada hari Selasa. Zahedi, mantan komandan angkatan darat, angkatan udara, dan wakil komandan operasi IRGC, adalah target paling terkenal di Iran yang terbunuh sejak Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan Jenderal IRGC Qassem Soleimani di Bagdad pada tahun 2017. 2020. Iran dan Suriah menuduh Israel yang mendalangi serangan tersebut, dengan Teheran memperingatkan akan adanya “tanggapan serius,” dan kelompok militan kuat Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah, mengatakan bahwa serangan tersebut akan ditanggapi dengan “hukuman dan balas dendam.” Iran juga mengatakan pihaknya akan meminta Amerika Serikat “bertanggung jawab” karena dukungannya terhadap Israel. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel akan dihukum atas serangan itu, sementara Presiden Ebrahim Raisi mengatakan serangan itu “tidak akan dibiarkan begitu saja,” kantor berita negara IRNA melaporkan.…
Baca lebih lajut@ISIDEWITH2mos2MO
@ISIDEWITH2mos2MO